Inflasi September
Diprediksi di Bawah 1 Persen
Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi
tingkat inflasi pada
September ini lebih rendah dibandingkan inflasi Juli dan Agustus lalu.
"Perkiraan saya di bawah 1 persen, bahkan bisa di bawah 0,5 persen,"
ujarnya usai menghadiri rapat koordinasi di Bank Indonesia, Selasa, 24
September 2013.
Dengan menurunnya tingkat inflasi, Chatib memprediksi tingkat konsumsi masyarakat akan kembali naik. Meningkatnya daya beli masyarakat tersebut diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. "Itu berarti arahnya sudah membalik kembali ke normal," dia menambahkan. Dia juga yakin tingkat inflasi hingga akhir 2013 ini akan terus menurun. "Tidak mungkin naik lagi, karena faktor-faktor penyebab naiknya inflasi sudah habis."
Dalam dua bulan terakhir, yakni Juli dan Agustus, tingkat inflasi Indonesia mengalami peningkatan. Pada Juli, Badan Pusat Statistik melaporkan tingkat inflasi mencapai 3,29 persen yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Sebulan kemudian, tingkat inflasi menyentuh angka 1,12 persen yang dipicu oleh faktor tersendatnya pasokan sejumlah bahan pangan.
Prediksi penurunan tingkat inflasi pada September ini, menurut Chatib, dikarenakan pemerintah telah mengantisipasi faktor penyebab terhambatnya pasokan bahan pangan. "Sistem impornya sudah diubah, dari importir terbatas menjadi importir umum. Dengan begitu, pasokan makanan akan lebih lancar dan tekanan pada inflasi akan berkurang."
Dengan menurunnya tingkat inflasi, Chatib memprediksi tingkat konsumsi masyarakat akan kembali naik. Meningkatnya daya beli masyarakat tersebut diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun. "Itu berarti arahnya sudah membalik kembali ke normal," dia menambahkan. Dia juga yakin tingkat inflasi hingga akhir 2013 ini akan terus menurun. "Tidak mungkin naik lagi, karena faktor-faktor penyebab naiknya inflasi sudah habis."
Dalam dua bulan terakhir, yakni Juli dan Agustus, tingkat inflasi Indonesia mengalami peningkatan. Pada Juli, Badan Pusat Statistik melaporkan tingkat inflasi mencapai 3,29 persen yang diakibatkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Sebulan kemudian, tingkat inflasi menyentuh angka 1,12 persen yang dipicu oleh faktor tersendatnya pasokan sejumlah bahan pangan.
Prediksi penurunan tingkat inflasi pada September ini, menurut Chatib, dikarenakan pemerintah telah mengantisipasi faktor penyebab terhambatnya pasokan bahan pangan. "Sistem impornya sudah diubah, dari importir terbatas menjadi importir umum. Dengan begitu, pasokan makanan akan lebih lancar dan tekanan pada inflasi akan berkurang."
Analisis :
Dengan menurunnya
tingkat inflasi, Menteri Keuangan Chatib Basri memprediksi
tingkat konsumsi masyarakat akan kembali naik. Prediksi penurunan tingkat
inflasi pada September ini, menurut Chatib, dikarenakan pemerintah telah
mengantisipasi faktor penyebab terhambatnya pasokan bahan pangan. Sistem
impornya sudah diubah, dari importir terbatas menjadi importir umum. Dengan
begitu, pasokan makanan akan lebih lancar dan tekanan pada inflasi akan
berkurang.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/09/12/092512785/BI-Rate-Naik-Diduga-Karena-Inflasi-Masih-Tinggi
Tanggal: 28 oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar